teriring fajar yang menggaris tepian langit
ijinkan nada tetap menjadi rusuk dalam rhapsody yang mengalun
ketika kau membungkamku dengan air matamu
menuntunku mendengar keluhmu
 
sejenak..
kutahan nafas atas perihmu
dan bersama getar gumamku yang berhembus dengarlah..
dengarlah lirih yang kusuarakan padamu kasihh...
 
biarkan sang mentari menunjukkan bumi tentang siang sebagaimana bulan menjadikannya malam
dalam setiap waktu itu aku akan menjagamu
dan...skalipun kerajaan peristiwa menguasai jelatanya
aku berdiri disini menemanimu...
maka bukalah tabir keceriaanmu
tuk menyambut asaku

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top